Tanabata

7 Juli, Senin

Tanabata
© ShutterStock
Tanabata adalah sebuah festival tradisional Jepang yang dirayakan setiap tanggal 7 Juli di banyak daerah di Jepang, meskipun beberapa wilayah merayakannya pada bulan Agustus sesuai dengan kalender lunar. Festival ini berasal dari legenda Tiongkok kuno tentang dua kekasih, Orihime (putri penenun) dan Hikoboshi (penggembala bintang), yang hanya diizinkan bertemu sekali dalam setahun di langit malam, yaitu pada hari ketujuh bulan ketujuh.

Perayaan Tanabata ditandai dengan berbagai kegiatan dan dekorasi yang penuh warna. Salah satu ciri khas dari festival ini adalah hiasan tanzaku, yaitu potongan kertas berwarna-warni tempat orang-orang menuliskan harapan dan impian mereka. Tanzaku ini kemudian digantungkan pada dahan bambu, yang sering kali dihiasi dengan ornamen lain seperti kertas berbentuk bintang, burung bangau, dan pita. Pohon bambu yang dihias ini biasanya dipajang di rumah, sekolah, pusat perbelanjaan, atau di sepanjang jalan selama festival berlangsung.

Festival ini juga sering diiringi dengan parade, pertunjukan musik tradisional, dan kembang api. Di beberapa kota besar seperti Sendai dan Hiratsuka, Tanabata dirayakan secara besar-besaran dengan dekorasi jalanan yang megah dan menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Beberapa elemen penting dalam perayaan Tanabata meliputi:

1. Legenda Orihime dan Hikoboshi
Kisah cinta Orihime dan Hikoboshi menjadi inti dari perayaan ini. Menurut legenda, keduanya dipisahkan oleh Sungai Amanogawa (Galaksi Bima Sakti) dan hanya bisa bertemu setahun sekali. Cerita ini melambangkan harapan dan kesetiaan, serta menjadi inspirasi utama dalam kegiatan festival.

2. Dekorasi Bambu
Bambu dipilih karena dianggap sebagai tanaman yang kuat dan cepat tumbuh, melambangkan harapan yang tinggi. Selain tanzaku, bambu juga dihiasi dengan berbagai ornamen kertas seperti kamigoromo (baju kimono kertas), oridzuru (burung bangau origami), dan toami (jaring kertas), yang masing-masing memiliki makna simbolis.

3. Festival dan Pasar Malam
Selama Tanabata, banyak kota mengadakan pasar malam dengan berbagai makanan khas Jepang seperti takoyaki, yakisoba, dan kakigori (es serut). Pengunjung juga mengenakan yukata, pakaian musim panas tradisional Jepang, untuk menambah suasana meriah.

4. Kegiatan Sekolah dan Komunitas
Anak-anak di sekolah sering membuat dekorasi Tanabata sebagai bagian dari kegiatan belajar. Mereka menulis harapan mereka di tanzaku dan belajar tentang legenda serta budaya di balik festival ini.

Tanabata bukan hanya sekadar perayaan musim panas, tetapi juga merupakan momen untuk merenungkan harapan pribadi dan mempererat hubungan sosial dalam komunitas. Meskipun akar ceritanya berasal dari Tiongkok, Tanabata telah berkembang menjadi tradisi khas Jepang yang kaya akan makna dan estetika budaya.

Tanabata

Tanabata – hari tersisa: 214. Buat Hitung Mundur ke Acara

Tanabata di tahun-tahun lainnya

Situs ini menggunakan cookies. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan kebijakan kami terkait penggunaan cookie.